Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita Usia Subur setelah Dilakukan Konseling Terstruktur

Herlina Simanjutak, Anita Deborah Anwar, Bony Wiem Lestari, Farid Husin, Tita Husnitawati Madjid, Indun Lestari Setiono

Abstract


Unmet need keluarga berencana (KB) masih tinggi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need adalah sosiodemografi, rendahnya pengetahuan dan sikap negatif. Konseling kontrasepsi yang dilakukan secara terstruktur dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi modern.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada wanita usia subur (WUS) unmet need setelah diberi konseling terstruktur.Penelitian ini menggunakan randomized pretest-posttest measurement designwith control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling pada 96 responden di kecamatan Lembang. Sampel yang terpilih dikelompokkan secara acak sederhana sehingga didapatkan 48 orang untuk kelompok perlakuan dan 48 orang untuk kelompok kontrol.Kelompok perlakuan diberi konseling secara terstruktur sedangkan kelompok kontrol diberi konseling standar.Perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan dan kontrol diuji dengan uji Mann-Whitney.Hasil dinyatakan dalam p-value dan interval kepercayaan 95%.Hasil penelitianpada kelompok perlakukan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari 14 menjadi 17 (p<0,05). Selain itu terdapat peningkatan skor sikap dari 70 menjadi 79 (p<0,05). Perbedaanselisih persentase kenaikan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan konseling terstruktur antara kelompok perlakuan dan kontroldengan median pengetahuan  20 dan 7,41 (<0,05) dan median sikap   11,52  dan 3,25 (p <0,05). Simpulan penelitian ini, peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok konseling terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok konseling standar.

Keywords


Konseling terstruktur; unmet need; pengetahuan; sikap; keikutsertaan kontrasepsi modern

Full Text:

PDF

References


DKI. Laporan Pendahuluan SDKI 2012. In: BKKBN K, BPS, editor. Jakarta2012.

Kisaakye P, editor Determinants of unmet need for contraception to and limit births among various groups of currently married women In Uganda. 1st Annual International Interdisciplinary Conference; 2013; Portugal.

Ali AAA, Okud A. Factors affecting unmet need for family planning in Eastern Sudan. BMC Public Health. 2013;13(102):1−5.

Aryeetey R, Kotoh A, Hindin M. Knowledge, perceptions and ever use of modern contraception among women in the ga east district, ghana African Journal of Reproductive Health 2010;14(4):27−32.

Depkes. Proses dan praktik konseling. Modul pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal/konseling (kip/k). Jakarta2008. p. 176-9.

Widayati RS, Widagdo L, Purnami CT. Analisis pelaksanaan konseling kontrasepsi oleh bidan di wilayah dinas kesehatan kota Surakarta. Gaster. 2014;Vol 11:78−87.

Madden T, Mullersman JL, Omvig KJ, Secura GM, Peipert JF. Structured contraceptive counseling provided by the Contraceptive CHOICE Project. Contraception. 2013;88(2):1−12.

Egarter C, Grimm C, Nouri K, Ahrendt H-J, Bitzer J, Cermak C. Contraceptive counselling and factors affecting women’s contraceptive choices: results of the CHOICE study in Austria. Elsevier 2011:1−6.

Barr NG. Managing adverse effects of hormonal contraceptives. Am Fam Physician. 2010;82(12):1499-506.

Hall KS, Castaño PM, Stone PW, Westhoff C. Measuring oral contraceptive knowledge: a review of research findings and limitations. Patient Educ Couns. 2010;81(3):388−94.

Azwar S. Sikap manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset; 1995.

Chipeta EK, Chimwaza W, Kalilani-Phiri L. Contraceptive knowledge, beliefs and attitudes in rural Malawi: misinformation, misbeliefs and misperceptions. Malawi Medical Journal. 2010;22(2):38−41.

Montaño DE, Kasprzyk D. Theory Of Reasoned Action, Theory Of Planned Behavior, And The Integrated Behavioral Model. 2008. In: Health Behavior And Health Education: Theory, Research, And Practice [Internet]. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprin; [70-3].

Musafaah, Noor FA. Faktor struktural keikutsertaan pria dalam ber-keluarga berencana (KB) di Indonesia (Analisis Data SDKI 2007). Buletin Penelitian Kesehatan. 2012;40(154−61).

Weisman CS, Maccannon DS, Henderson JT, Shortridgea E, Orso CL. Contraceptive Counseling In Managed Care: Preventing Unintended Pregnancy in Adults. Elsevier. 2002;12(2):79−95.

Anthony OI, Joseph OU, Emmanuel NM. prevalence And Determinants Of Unmet Need For Family Planning In Nnewi, South-East Nigeria. International Journal of Medicine and Medical Sciences. 2009;1(8):325−9.

Mekonnen W, Worku A. Determinants of low family planning use and high unmet need in Butajira District, South Central Ethiopia. Reproductive Health. 2011;8(37):1−8.

Tilahun T, Coene G, Luchters S, Kassahun W, Leye E, Temmerman M, et al. Family planning knowledge, attitude and practice among married couples in Jimma Zone, Ethiopia. Plos One. 2013;8(4):1−8.

Lopez LM, Steiner M, Grimes DA, Hilgenberg D, Schulz KF. Strategies for communicating contraceptive effectiveness. The Cochrane Collaboration. 2013 (4):1−9.

Stotland NL. Contraceptive counseling: it's up to us. Journal WatchWomen's Health. 2002.



Digital Object Identifier

DOI : http://dx.doi.org/10.24198/ijemc.v2i4.43

Article Metrics

Abstract views : 385
views : 390

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal IJEMC terindeks pada:

 < 


free
hit counter View My Stats
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.