Pengaruh Program Pendidikan Kesehatan Reproduksi RemajaTerintegrasi terhadap Peningkatan Kontrol Diri di Kabupaten Indramayu

Atiek Novianty, Benny Hasan Purwara, Sari Puspa Dewi, Farid Husin, Tuti Wahmurti, Irvan Afriandi

Abstract


Permasalahan-permasalahan kesehatan reproduksi remaja terus meningkat di Kabupaten Indramayu, seperti masih tingginya perilaku seksual sebelum menikah, kehamilan remaja, perkawinan remaja, dan perceraian remaja. Berbagai permasalahan tersebut terjadi karena kontrol diri perilaku yang tidak berpegangan pada prinsip hidup sesuai dengan nilai. Pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi dengan mengajarkan nilai-nilai mulia diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi terhadap peningkatan kemampuan kontrol diri perilaku seksual pada remaja. Metode penilitian ini adalah Quasi eksperiment pre post design. Subjek penelitian ini adalah siswa SMUN di Kabupaten Indramayu yang berjumlah 144 orang  (kelompok perlakuan 72 dan kelompok kontrol 72). Teknik pengambilan sampel secara cluster. Pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi dilakukan pada kelompok perlakuan. Peningkatan kontrol diri diukur menggunakan kuesioner kontrol diri. Analisis data menggunakan uji kai kuadrat, mann whitney, Wilcoxon, dan uji kovarian. Hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi terhadap peningkatan kontrol diri perilaku seksual pada remaja (p=0,041). Peningkatan kontrol diri perilaku seksual remaja pada kelompok kontrol sebesar 54,6% dan kelompok kontrol sebesar 48,7%. Ego diri (63,6%) dan temperamental (65,9%) merupakan dimensi kontrol diri yang signifikan terhadap perubahan kemampuan kontrol diri pada kelompok perlakuan.Simpulan  penelitian ini adalah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi terhadap peningkatan kemampuan kontrol diri perilaku seksual pada remaja. Peningkatan kontrol diri perilaku seksual melalui pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi perlu dilakukan dan dilanjutkan dengan evaluasi dan supervisi secara berkala

Keywords


Remaja; kesehatan reproduksi terintegrasi; kontrol diri; perilaku seksual

Full Text:

PDF

References


WHO. Twenty Years After International Conference on Population and Development: Where Are We With Adolescent Sexualand Reproductive Health and Rights?. Journal of Adolescent Health 56 (2015) S1-S6. Department of Reproductive Health Research, World Health Organization, Geneva, Switzerland.2015

Imron A. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja, Peer group educator (Evektivitas Program PIK-KRR di Sekolah). Jakarta AR-RUZZ Media; 2012.

WHO. The Sexual And Reproductive Health Of Younger AdolescentsResearch Issues In Developing Countries. Geneva, Switzerland.2015

BPS.,BKKBN.,Kemenkes. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: BPS; 2012.

BKKBN. Pedoman pengelolaan bina keluarga remaja (BKR). Jakarta 2012.

Lestary.H., Sugiharti. Perilaku Berisiko Remaja Di Indonesia Menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2007. Jurnal Kesehatan Reproduksi. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kementerian Kcsehatan. 2011;1(3):136‒44.

BPPKB Kabupaten Indramayu. Jumlah angka kehamilan Remaja di Kabupaten Indramayu. Indramayu: BKKBN; 2013.

Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Indramayu. Kebijakan Pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS Kabupaten Indramayu. KPAI ; Indramayu 2013.

Kantor Urusan Agama Indramayu. Jumlah pernikahan usia muda. KUA Kabupaten Indramayu; 2014.

Dinkes Kabupaten Indramayu. Kohort Resti Pada Ibu Hamil Tahun 2013. Indramayu.2014

Mayasari.F.,Hadjam.R.MN. Perilaku Seksual Remaja Dalam Berpacaran Ditinjau Dari Harga Diri Berdasarkan Jenis Kelamin. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada. 2005;2:120‒7.

Hofmann, W., Friese, M., & Strack, F. Impulse and self-kontrol from a dual-systems perspective. Perspectives on Psychological Science. 2009 (4, 162–176)

Triantono. Model Pembelajaran terpadu: Konsep, Strategi, dan implementasi dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Jakarta: Bumi Aksara; 2013.

Zuriah N. Pendidikan moral dan Budi pekerti dalam perspektif perubahan. Jakarta: Bumi Aksara; 2007.

Mulyana M. Mengartikulasikan Pendidikan nilai. Bandung: Alfabeta; 2004.

Dona, Maria. The Relationship Between Religiosity And Sexual Misconduct.[Disertation] Doctor of Philosopy; Grifith University:2008.

Diane, Gabriella R. Experience Human Development edisi 12. Jakarta: Salemba Humanika. 2014

Nurazizah. Pelaksanaan Pendidikan Akhlak Dalam Pembentukan Pribadi Muslim (Studi Penelitian pada kelas VIII MTS Al-Islamiyah Jakarta) [Tesis] Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah; 2011.

Kirby Douglas. The Impact of Abstinence and Comprehensive Sex and STD/HIV Education Programs on Adolescent Sexual Behavior National Sexuality Research Center. 2008; 5(3).

Wang Bo, Sara H, Anna M, Lou C, Gao. The Potential of Comprehensive Sex Education in China Findings From Sub urban Shanghai. International Family Planning Perspectives. 2005;31(2):63‒72.



Digital Object Identifier

DOI : http://dx.doi.org/10.24198/ijemc.v2i2.54

Article Metrics

Abstract views : 459
views : 405

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal IJEMC terindeks pada:

 < 


free
hit counter View My Stats
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.