Faktor yang Memengaruhi Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat

Fadila Elba, Dewi Marheni, Meita Dhamayanti, Farid Husin, Ponpon S Idjradinata, Dida Gurnida

Abstract


Prevalensi stunting di Indonesia yang  terjadi pada anak-anak adalah 37,2%, Jawa Barat mencapai 36,8%, Kabupaten Bandung Barat mencapai 23,5% pada tahun 2013. Pertumbuhan stunting dapat dipengaruhi oleh variasi normal dan patologis. Faktor risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah potensi tinggi genetik, penggunaan garam dapur rumah tangga, asupan kalsium, seng, iodium dan sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang memengaruhi kejadian stunting pada Balita usia 24-36 bulan di Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Desain menggunakan mixed methods concurrent embedded dimana pada pendekatan kuantitatif dengan desain kasus kontrol dan paradigma pospositivisme. Pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus dan paradigma naturalistik. Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan dengan total sampling sebanyak 144 (57 kasus 57 kontrol) dengan perbandingan 1:1, sedangkan pada kualitatif dengan teknik probability sampling dan dilakukan wawancara secara mendalam kepada subjek. Analisis data pada kuantitatif menggunakan chi-Square  dengan melihat  Odds Ratio (OR) dan multivariat untuk melihat faktor yang paling dominan sedangkan kualitatif dengan menggunakan konten analisis.  Hasil analisis kuantitatif didapatkan bahwa faktor risiko potensi tinggi genetik memiliki nilai (P=0,00; OR=11,7), penggunaan garam dapur rumah tangga  (P=0,01; OR=6.57), asupan kalsium yang tidak memenuhi pada kasus stunting (P=0,00; 0R=2.06), asupan seng yang tidak memenuhi standar AKG (P=0,02; OR= 2.13), asupan iodium yang tidak memenuhi standar AKG (P=0,00; 0R=5.72). Sosial ekonomi (P=0,00; OR=3.63). Hasil kualitatif menunjukkan sebagian besar keluarga menggunakan garam yang tidak mengandung iodium yang disimpan di wadah terbuka. Pemberian garam pada proses memasak makanan diberikan pada tengah waktu pemanasan sedang berlangsung. Simpulan faktor yang paling dominan adalah penggunaan garam dapur rumah tangga (p<0,01; OR=12,06;). Analisis kualitatif memberikan gambaran para ibu belum melakukan pemilihan, penyimpanan, dan pemberian garam saat memasak makanan dengan tepat.

 

 


Keywords


Kata kunci: Balita; Iodium; Kalsium; Seng; Stunting.

References


WHO, Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators: Interpretation Guide, Switzerland: WHO, 2007.

UNICEF, Report on the Word Nutrition Situation: Progress in Nutrition, 2009.

Bisai,Samiran, Ghosh, Tarapada, Bose, Kaushik. Prevalence of underweight, stunting and wasting among urban poor children aged 1-5 years of west Bengal, India. Internasional Journal of current research; 2010, Vol. 6; pp 039-044.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS): Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 340/ Menkes/PER/III/2010 tentang Malnutrisi Pada Anak Dibawah 5 tahun. Jakarta : Departemen Kesehatan, 2010.

Ramli, Agho, Kingsley, Inder, Kerry, Bowe, Steven. Prevalence and risk factors for stunting and severe stunting among under-fives in north Maluku province of Indonesia: Biomed Central Pediatrics, 2009; 9;64

Haidar, Abate, G, Makau, W, Sorensen, P. Risk Factors for child under-nutrition with a human rights edge in rural villages of north wollo, Eithopia: East African Medical Journal, 2005; Vol. 82 no 12.

Remans, Roseline, et all. Multisector intervention to accelerate reductions in child stunting; an observasional study from 9 sub- Saharan African countries: AMJ Society for nutrition; USA, 2011.

Waterlow, J.C. Reflections on stunting. Access not excess ed Charles Pasternak chapter 1, 2011: 1-8.

Al-Fawaz IM, Bamgboye EA, Al-Eissa YA. Factors Genetik Linear Growth in Saudia Arabian children Aged 24-36 months: J Trop Pediatr, 2009;40(4); 235-9.

Anugraheni, H. S. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang: 2012.

Badan Pusat Statistik (BPS). Laporan Tahun Data. Badan Pusat Statistik. Jakarta; Edisi 25 Desember 2002

Departemen Kesehatan. Gizi dan Pangan, 2010.

Roberts, James. How western enviromental policies are stunting economic growth in developing countries. Internasional Journal of current research; 2011; 2; 48-62.

Hoddinott, John. et all. The economic rationale for investing in stunting reduction, GCC working paper series forthcoming: maternal and child nutrition, 2013.

Larsen, R, Kronenberg H. Normal and aberrant growth.; Larsen P, penyunting. Williams textbook of endocrinology. Edisi ke-3. Philadelphia: Saunders; 2003. H. 1038-46.

Dahlan Sopiyudin, Statistik untuk kedokteran Dasar deskriptif, bivariat dan multivariate. PT Salemba 2011

Hong, R. effect of economic inequality on chronic childhood undernutrition in Ghana. Public Health Nutrition: 10(4), 371-378. 2011

Departemen Kesehatan, Laporan survei pemetaan penggunaan garam Iodium di Indonesia 2003

Kusharisupeni. Gambaran perilaku ibu rumah tangga dalam penggunaan garam ber-Iodium di Kecamatan Banyumas. 2008



Digital Object Identifier

DOI : http://dx.doi.org/10.24198/ijemc.v2i1.28

Article Metrics

Abstract views : 1521

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal IJEMC terindeks pada:

 < 


free
hit counter View My Stats
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.